Zi, bukan malam yang membuat matamu menjadi sembab
bukan pula hujan yang meninggalkan jejak di ujung mata
ketika musim menanggalkan kemarau diantara kelopak mawar
saat itulah kau akan mengerti tentang segala hal yang gugur
akan mengurai menjadi sulur-sulur yang tak terukur
bahwa segala hal yang padam akan berhamburan dari hatimu yang lebam
Zi, tanpa air mata
matamu sudah cukup terlampau sunyi
untuk ditanggalkan nisan tempat ziarah para hati.
September 2013
Arsip Blog
Pengikut
Entri Populer
-
KEBUN MAWAR DAN KEINDAHANNYA Samarang, Garut. Jawa Barat Oleh : Royhanatul Fauziah Hai.. Apa kabar..?? udah lama nih ga nge’blo...
-
sepi bagaikan api dan kau adalah bara yang menambah gersang kesepianku yang malang Agustus 2013
-
angin yang berhembus menambah semarak lambai mawar-mawar di taman dan biarlah duri itu tetap pada tangkainya, sayang karena aku kelopak m...
-
PERPISAHAN Oleh : Royhanatul Fauziah Setiap kali aku melewati dermaga itu, aku selalu teringat pada wajahmu yang selalu berpeluh,...
-
KARMA Oleh : Royhanatul Fauziah Jujur saja, malam ini aku seperti ditikam kenangan. Entah kenapa tiba-tiba saja aku teringat waja...
-
PERCAKAPAN MALAM Kita saling menunggu, diantara dinginnya malam Di jarak yang hanya dipisahkan deretan rumah dan gedung-gedung kota ...
-
JEJAK LUKA Oleh : Royhanatul Fauziah Di suatu sore yang kemuning, cahaya matahari senja merambat masuk lewat kaca jendela yang se...
Writer
Label
Jumlah Penayangan Blog CATATAN ANGIN
Sabtu, 07 September 2013
ZI
Categories
bunga mawar
,
puis romantis
,
puis sepi
,
puisi
,
puisi hujan
,
puisi royhanatul fauziah
,
sajak
Jumat, 06 September 2013
SEPERTI ANGIN KEMARIN
seperti angin kemarin
masih ada tawa yang bersenyawa
dengan sekelumit kenang di bukit remang
seperti angin kemarin
ia takkan lupa pada siapa yang menyapa
dengan sekapak luka
September 2013
masih ada tawa yang bersenyawa
dengan sekelumit kenang di bukit remang
seperti angin kemarin
ia takkan lupa pada siapa yang menyapa
dengan sekapak luka
September 2013
Categories
puis romantis
,
puisi angin
,
puisi luka
,
puisi royhanatul fauziah
,
sajak
Langganan:
Postingan
(
Atom
)