Jumat, 22 April 2016

Tentang Pulang

Diposting oleh Catatan Angin di 02.43 0 komentar

Mungkin kau sudah lelah
Berjalan ke segala arah
Dari keluh yang jauh
Dari sesal yang kekal
Sayang, seorang perempuan
Menunggumu pulang
Ke rumah yang lekang

Sepi Menanti [CURHAT]

Diposting oleh Catatan Angin di 00.45 0 komentar
Minggu-minggu ini tidur ga teratur. Kadang tidur sejam dua jam, tidur seharian, atau tidak tidur sama sekali.
Kadang suka lupa tadi malam aku tidur atau hanya termenung?
Yang aku ingat, setiap mau tidur selalu berharap ketika aku bangun ada seseorang di sampingku sedang membaca buku atau menulis sesuatu, seseorang yang membelai rambutku, memberi pelukan.
Setidaknya seseorang yang tidak pernah membiarkanku sendirian, meski hanya dalam sebuah pesan singkat.
Karena sebenarnya aku tidak ingin sendirian.
Tapi ketika kudapati bahwa di kamar ini hanya ada aku, handphone, dan kamar yang sunyi, rasanya aku ingin kembali tidur saja, dan tidak pernah bangun lagi.
Sebab kenyataan selalu meninggalkanku.
Aku merasa tak punya siapa-siapa. Dari sekian triliyun juta jiwa di dunia, dari sekian ratus juta jiwa di indonesia, atau dari sepuluh orang di sekitarku, adakah satu orang saja yang memahamiku? Memahami isi kepalaku?

Rabu, 20 April 2016

Aku Ingin Menulis Puisi [CURHAT]

Diposting oleh Catatan Angin di 09.21 0 komentar
Untuk seseorang yang memintaku berhenti berpuisi

Jangan memintaku untuk menjadi orang lain.

Aku suka puisi, dan tidak akan pernah berhenti menulis puisi.
Jika bukan puisi, lalu kau ingin aku menulis apa?
Aku bukan orang yang suka menulis hujan dengan cara yang biasa. Mungkin orang lain bisa menulis
"hujan nih, hujannya deras banget, alhamdulillah hujan, dll".
Tapi aku tidak mau, aku akan menulis bahwa "hujan adalah air mata yang jatuh ketika rindu", atau "memandang hujan seperti berkaca pd kenangan".
Aku juga bukan orang yang menuliskan sepi dengan cara yang biasa.
Orang2 bisa menulis
"sepi nih ga ada temen, sepi di rmh ga ada siapa2, sepi stlh ditinggal pacar, dll"
TIDAK, aku tidak akan pernah menulis yg seperti itu, aku akan menulis "kesepian yang ganjil, mungkin kau harus disini menggenapkan semuanya", atau seperti kata penyair WS. Rendra, "Sepi menjadi kaca".
Aku juga tdk bisa menulis tentang malam, insomnia, rumah, taman, embun, daun, laut, kopi, luka, cinta, bahagia, dll, dengan cara yang biasa.
Aku bukan orang yang menulis segala sesuatu dengan kata yang akan mudah kau baca.
Maka biarkan aku menuliskan semuanya dengan caraku sendiri.
Jangan tentang aku.
Bukan aku tidak ingin ditentang.
Hanya saja, kau tidak mengerti apa itu puisi, apa itu sastra.
Hanya saja, kau tidak mengerti, bahwa setiap orang itu berbeda.
Aku tidak sendirian. Banyak yang sudah berumah tangga, banyak yang bahkan dia sudah tua, tapi masih menulis puisi.
Ketika seseorang menyebut tulisan2ku berlebihan, mungkin dia belum pernah membaca tulisan2 penulis perempuan seperti Langit Amaravati, Ratna Ayu Budhiarti, Leila. S. Chudori, Djenar Maesa, Dewi Lestari, dll..
Atau tulisan2 para penyair terkenal, sprti, Bpk. Sapardi Djoko Damono, W.S Rendra, Sutardji, Acep Zamzam, Edwar Maulana, Gus Mus, Agus Noor, dll.
Aku bukan penyair/penulis terkenal seperti mereka. Tapi, bacalah karya mereka, sebelum melarangku menulis puisi.
Bisa jadi, kau akan jatuh cinta pada salah satu karyanya.
 

CATATAN ANGIN Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review