Kamis, 18 September 2014

Tentang Angin dan Laut

Diposting oleh Catatan Angin di 23.29 0 komentar

Tak ada yg mengerti kesedihan angin
kecuali deburan ombak
gelombang di cinta kita
Padahal, kaulah muara
Bagi sungai-sungai rindu

Lautku,
Aku merindukanmu menyatakan cinta pada sang angin,
Meski hanya sekedar isyarat,
Meski hanya seucap maaf
Meski hanya gelombang yg kudapati

Ketika angin berbicara, sebenarnya ia hanya berbicara pada dirinya sendiri.
Mungkin di laut itu, ia bukan apa-apa, bukan siapa-siapa.
Ia mulai mengerti, ombak itu hanya mencintai dirinya sendiri.
Tak ada yg mencintai angin, atau sekedar ingin. 

Juli 2014

KENANGAN HUJAN

Diposting oleh Catatan Angin di 23.04 0 komentar
Hujan
Kau kupanggil hujan
Sebab kau adalah kesunyian
Yang sesekali lahir dari kelopak mataku
Musim-musim yang tak bisa ku terka kehadirannya

ANTARA RINDU DAN KAMU

Diposting oleh Catatan Angin di 23.01 0 komentar
Sayang, terkadang aku keliru
membedakan rasa
antara rindu dan ngilu yang berserak dalam ingatan.
Seperti udara yang tiba-tiba menyelinap
kemudian dingin mengakrabi ingatan dengan kenangan-kenangan ganjil itu,
waktu aku menyendiri.
Tetapi yang terlampau sering membuatku keliru adalah
ketika aku tak bisa membedakan
antara rindu dan kamu.

Sekedar Catatan Seorang Perempuan untuk Perempuan Lain Diluar Sana

Diposting oleh Catatan Angin di 22.51 0 komentar
Perempuan adalah makhluk yg paling berperasaan, katanya.
Tetapi banyak perempuan di sekitar kita yang rela menjadi orang kedua untuk pacar/suami perempuan lainnya. Sebagaimanapun alasan itu, bukankah itu akan menyakiti hati perempuan yg lain?
Tidak bisa dipungkiri perempuan adalah makhluk yg lemah, yg diciptakan dr tulang rusuk yg bengkok. Maka, perempuan membutuhkan seorang laki-laki yang bisa meluruskannya, menjadi imam untuk dirinya, yg bs mencintai dan memperhatikannya.
Tetapi merebut laki2 dari perempuan lain untuk mendapatkan semua itu adalah cara yg salah, (kecuali jika laki2nya yg memang tdk menghargai).
Ketika perempuan dikatakan makhluk yg paling memiliki perasaan, tetapi pada kenyataannya masih banyak perempuan yang merebut kebahagiaan perempuan lain, berarti perempuan adalah makhluk yg paling tdk berperasaan dibandingkan dgn laki2.
Laki2 adalah pelindung sekaligus ancaman jika laki2 tersebut tidak bisa menjaga mata, hati, dan hawa nafsunya.
Tetapi bagaimana jika yg menjadi ancaman bagi para perempuan adalah perempuan itu sendiri?
Bukankah kita sebagai perempuan juga tdk ingin jika laki2 yg kita cintai memberikan hatinya kpd perempuan lain?
Maka jangan pernah mencuri atau merebut kebahagiaan perempuan lain. Kita sama2 perempuan, sama2 memiliki hati yg selayaknya dijaga, bukan hanya dijaga oleh laki2 tetapi jg dijaga oleh kita, sbg sendiri, perempuan yg paling berperasaan.
 

CATATAN ANGIN Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review