Terompet dan kembang api akan meramaikan
malam,
semoga mereka meramaikan hatimu
juga.
Meramaikan hati kita.
Mungkinkah?
Ah.
Desember
Arsip Blog
Pengikut
Entri Populer
-
KEBUN MAWAR DAN KEINDAHANNYA Samarang, Garut. Jawa Barat Oleh : Royhanatul Fauziah Hai.. Apa kabar..?? udah lama nih ga nge’blo...
-
sepi bagaikan api dan kau adalah bara yang menambah gersang kesepianku yang malang Agustus 2013
-
angin yang berhembus menambah semarak lambai mawar-mawar di taman dan biarlah duri itu tetap pada tangkainya, sayang karena aku kelopak m...
-
PERPISAHAN Oleh : Royhanatul Fauziah Setiap kali aku melewati dermaga itu, aku selalu teringat pada wajahmu yang selalu berpeluh,...
-
KARMA Oleh : Royhanatul Fauziah Jujur saja, malam ini aku seperti ditikam kenangan. Entah kenapa tiba-tiba saja aku teringat waja...
-
PERCAKAPAN MALAM Kita saling menunggu, diantara dinginnya malam Di jarak yang hanya dipisahkan deretan rumah dan gedung-gedung kota ...
-
JEJAK LUKA Oleh : Royhanatul Fauziah Di suatu sore yang kemuning, cahaya matahari senja merambat masuk lewat kaca jendela yang se...
Writer
Label
Jumlah Penayangan Blog CATATAN ANGIN
Selasa, 31 Desember 2013
Jumat, 20 Desember 2013
DUA EPISODE
I
ini senja yang sendu, sayang
sejak kau pergi, aku tahu
kau takkan pernah pulang
ya, kau tak harus pulang,
untuk sebuah kepergian yang lain
II
lalu bintang-bintang yang berpendaran di matamu
aku melihatnya sebagai rindu paling kuyu
dan malam adalah suara
yang menenggelamkanku pada
cinta paling sunyi
aku kehilangan senyum, aku kehilangan kata.
Pulanglah
Desember 2013
ini senja yang sendu, sayang
sejak kau pergi, aku tahu
kau takkan pernah pulang
ya, kau tak harus pulang,
untuk sebuah kepergian yang lain
II
lalu bintang-bintang yang berpendaran di matamu
aku melihatnya sebagai rindu paling kuyu
dan malam adalah suara
yang menenggelamkanku pada
cinta paling sunyi
aku kehilangan senyum, aku kehilangan kata.
Pulanglah
Desember 2013
Categories
puis romantis
,
puis sepi
,
puisi
,
puisi cinta
,
sajak
Kamis, 12 Desember 2013
MUARA
Dari separuh perjalanan rindu
Sepi merambat ke hulu paling biru
Aku hanya ingin kau mendekat padaku
Seperti sungai yang mencari muara
Akulah muara bagi sungai hatimu
Maka, perkenankan aku untuk terus bersamamu
Saat hatiku terus menyeru namamu
Dan mencari-cari, dimana hatimu
Biar kusimpan kembali luka-luka itu
Sebab telah kau pasung hatiku
Bersama cinta yang tak mungkin kupertaruhkan
Desember 2013
Sepi merambat ke hulu paling biru
Aku hanya ingin kau mendekat padaku
Seperti sungai yang mencari muara
Akulah muara bagi sungai hatimu
Maka, perkenankan aku untuk terus bersamamu
Saat hatiku terus menyeru namamu
Dan mencari-cari, dimana hatimu
Biar kusimpan kembali luka-luka itu
Sebab telah kau pasung hatiku
Bersama cinta yang tak mungkin kupertaruhkan
Desember 2013
Categories
puisi
,
puisi royhanatul fauziah
Selasa, 10 Desember 2013
CERPEN - PERPISAHAN
PERPISAHAN
Oleh : Royhanatul Fauziah
Setiap kali aku melewati dermaga itu, aku selalu teringat
pada wajahmu yang selalu berpeluh, juga pada bau matahari yang menempel di
tubuhmu, atau pada rambut panjangmu yang tergerai, tersibak angin selatan.
Di dermaga itu kau meninggalkanku dengan senyum paling pasi.
Kau begitu lucu ketika tersenyum, bahkan ketika menangispun wajahmu selalu
menyisakan kelucuan. Wajahmu, semburat bulan purnama. Matamu sayu, samar-samar
kulihat air mata
menetes di pipimu yang bulat.
Kenapa kau menangisi kepergianmu sendiri? Harusnya aku yang
lebih pantas menangis. Menangisimu, karena aku yang kehilanganmu.
Tapi aku masih mampu menahan gerimis di mataku. Aku tak
mengerti, apalah arti air mata jika kepergian menjadi sebuah pilihan yang tak
mampu kau halangi, meski dengan setumpuk kenangan manis, kau tetap tak bisa
menahannya tinggal meski dengan sejuta alasan. Jika dia ingin pergi, maka dia
akan pergi. Dan kau hanya bisa terdiam, membiarkannya pergi sambil tak tahu
harus berbuat apa.
Haruskah kulambaikan tangan untuk sebuah kepergian? Lambaian
tangan adalah ucapan selamat tinggal dengan bahasa yang lain. Jangan, jangan
ucapkan selamat tinggal. Jangan lambaikan tanganmu karena aku tak sanggup
membalasnya.
Cahaya matahari senja memantul ke arahku lewat riak air di
laut. Cahaya keemasan itu membangunkanku dari lamunan masa lalu.
Ah, dermaga itu kini hanya tinggap kapal-kapal yang sepi.
Sepi? Itulah yang kini kurasakan. Adakah kau merasakan kesepian yang sama
disana? Atau kau sedang menikmati senja dengan kekasihmu yang baru? Entahlah,
yang pasti saat ini aku menikmati kesepianku.
Sejak enam tahun kepergianmu, laut seperti hamparan buku
harian yang kosong. Apa yang hendak kutulis, jika segala kalimat-kalimat indah
ada padamu dan kau membawa pergi kalimat-kalimat indah itu. Laut hanya
menyisakan kebiruan, kebiruan yang selalu mengingatkanku pada biru matamu.
Aku tak pernah tahu alasan kepergianmu. Mungkin kau ingin
memperbaiki hidupmu dengan bekerja di sebrang sana, mungkin kau bosan berada di
desa ini bersamaku, atau mungkin kau pergi karena diusir para tetangga karena
kau terlalu cantik untuk seorang gadis desa. Ah, mengapa kau merahasiakan
alasan kepergianmu?
Aku membutuhkan alasan untuk sebuah kepergian, tetapi kau
tak pernah mengucapkannya. Apakah kau akan pergi dengan laki-laki lain? Aku tak
pernah tahu.
“Kuharap kau mau
menerima kepergianku meninggalkan desa ini” Itulah kalimat terakhir yang kau ucapkan
ketika kita duduk berdua di bawah pohon kelapa yang sudah kering. Kau
mengucapkannya sembari tersenyum. Aku tahu, itu bukan senyummu yang paling
tulus.
Aku tak berani bertanya “kenapa”, karena matamu terlanjur
berkaca-kaca. Aku takut membuatmu menangis.
Dan aku tak berani menatap matamu lebih dalam.
Aku mengantarmu ke dermaga itu. Dermaga adalah tempat dimana
segala pertemuan dan perpisahan bisa terjadi. Seperti perpisahan kita. Kubiarkan
badan kapal mengayunkan tubuhmu hingga jauh dan menjauh. Aku masih berdiri
memandangi kapal yang kau tumpangi. Tubuhmu perlahan menghilang dibalik cahaya
senja, menjadi sebuah siluet. Dan aku yakin saat itu kita telah berpisah, pada
senja yang sendu.
Aku tak menangis waktu itu, tapi entahlah. Yang pasti saat
itu aku merasa sangat sedih. Atau karena kesedihanku, aku tak menyadari kalau
aku sedang menangis.
Tetapi, setiap kali aku merindukanmu, aku selalu menyadari
bahwa kristal-kristal sering berjatuhan dari mataku, membasahi bantal tidurku
yang lapuk, membasahi mimpi burukku pada malam-malam yang sunyi. Membuat mataku
sembab di pagi hari dan ditertawakan embun dini hari karena aku laki-laki.
Apakah laki-laki tak boleh menangisi kerinduan yang tak pernah sampai? Apakah
laki-laki tak boleh menangisi kenangan? Apakah kau sedang menangis, seperti
saat kau menangis pada senja yang sendu?
Pernah suatu hari kau kembali dengan gincu di bibirmu, juga
baju yang berwarna merah terang, kau kembali dengan rambut sebahu, aku tak
peduli kemana rambutmu yang dulu sepinggang itu,. Aku hanya peduli padamu yang
waktu itu telah kembali. Tapi kau begitu lain, seperti bukan kau. Kau yang
kukenal dulu begitu sangat sederhana dan anggun.
Kau masih berdiri di depan perahu yang tadi kau tumpangi.
Aku hanya menatapmu sambil berdiri di lidah pantai. Kaupun menatapku dengan
tatapan heran. Aku terdiam, barangkali kau sudah tak mengenaliku.
Tiba-tiba dari belakang seorang lelaki menuntun seorang anak
perempuan berusia lima tahun dan mereka memanggilmu “Mama”. Sambil tertawa
riang, kau menyambutnya dengan pelukan hangat. Pelukan yang selalu kurindukan
selama enam tahun perpisahan kita. Kau telah kembali dengan cinta yang lain.
Dulu kau meninggalkanku untuk sebuah perpisahan. Dan
sekarang mengapa kau harus kembali, untuk sebuah perpisahan yang lebih
menyakitkan?
Seperti yang pernah kukatakan, Dermaga adalah tempat dimana
segala pertemuan dan perpisahan bisa terjadi. Seperti pertemuan dan perpisahan kita.
Categories
cerpen
,
cerpen perpisahan
,
cerpen royhanatul fauziah
Senin, 02 Desember 2013
MATAHARI DALAM DIRI
pagi, bukankah matahari tak pernah ingkar janji?
tetapi,
mengapa aku selalu merasa dikhianati,
oleh matahari yg ada dalam diriku sendiri
desember 2013
tetapi,
mengapa aku selalu merasa dikhianati,
oleh matahari yg ada dalam diriku sendiri
desember 2013
Categories
puis romantis
,
puisi royhanatul fauziah
,
sajak
Senin, 28 Oktober 2013
AH!
ah, kenangan itu.
seperti baru saja berkelebat dalam benak
menggertak seluruh kesepianku malam ini hingga koyak
menjadi rindu yang entah, mungkin takkan pernah sampai di nisanmu
sungguh, sunyi ini hanya milikku. dan kau?
Oktober 2013
seperti baru saja berkelebat dalam benak
menggertak seluruh kesepianku malam ini hingga koyak
menjadi rindu yang entah, mungkin takkan pernah sampai di nisanmu
sungguh, sunyi ini hanya milikku. dan kau?
Oktober 2013
Categories
puis sepi
,
puisi
,
puisi kenangan
,
puisi royhanatul fauziah
,
sajak
Minggu, 20 Oktober 2013
MENGENANG SENDIRI
aku tahu kenangan itu mampu berjalan sendiri,
meski harus pincang dalam genangan lukanya
bukankah kau tak pernah menyimpan setitik kenanganpun, hy?
selain aku yang mengenang semuanya seorang diri
Oktober 2013
meski harus pincang dalam genangan lukanya
bukankah kau tak pernah menyimpan setitik kenanganpun, hy?
selain aku yang mengenang semuanya seorang diri
Oktober 2013
Categories
puisi kenangan
,
puisi royhanatul fauziah
Rabu, 16 Oktober 2013
SENJAKU, SENJA YANG SENDU
senjaku tiba-tiba sendu, sayang
seperti menata sendiri setumpuk kenangan yang tertinggal di rimbun mawar
dan kau, masihkah kau menjadi pemeluk angin?
yang selalu gemetar karena tak mau mendengar dercit pohon bambu
rindu, barangkali itu yang kini membegal di ulu hati
di ulu hati
Oktober 2013
seperti menata sendiri setumpuk kenangan yang tertinggal di rimbun mawar
dan kau, masihkah kau menjadi pemeluk angin?
yang selalu gemetar karena tak mau mendengar dercit pohon bambu
rindu, barangkali itu yang kini membegal di ulu hati
di ulu hati
Oktober 2013
Categories
bunga mawar
,
puis romantis
,
puisi
,
puisi rindu
,
puisi senja
,
sajak
Sabtu, 12 Oktober 2013
TERJAGA
terjaga di sepertiga malam. mungkinkah ada rindu yang membegal,
yang memantulkan bayangan wajahmu saat kenangan menjadi teman
pada malam-malam yang sunyi di remang cahaya lampu kota?
tapi bukankah kita tak pernah punya kenangan, katamu
selain luka yang selalu menjadi mimpi buruk dalam setiap tidur kita
Oktober 2013
yang memantulkan bayangan wajahmu saat kenangan menjadi teman
pada malam-malam yang sunyi di remang cahaya lampu kota?
tapi bukankah kita tak pernah punya kenangan, katamu
selain luka yang selalu menjadi mimpi buruk dalam setiap tidur kita
Oktober 2013
Categories
puis romantis
,
puis sepi
,
puisi
,
puisi malam
,
puisi rindu
,
puisi royhanatul fauziah
,
sajak
Rabu, 02 Oktober 2013
KAMU
wajahmu, terbit di pagi yang rindu
membias pada cahaya keemasan di suatu senja yang pilu
sampai pergi dibalik mega,
hilang karena bersembunyi dari luka dan kenangan masa lalu, kamu
Oktober 2013
membias pada cahaya keemasan di suatu senja yang pilu
sampai pergi dibalik mega,
hilang karena bersembunyi dari luka dan kenangan masa lalu, kamu
Oktober 2013
Categories
puisi
,
puisi masa lalu
,
puisi royhanatul fauziah
,
sajak
Selasa, 01 Oktober 2013
HAI, PENYAIR
hai penyair!
di matamu yang setenang danau
aku seperti melihat teratai yang melambai ke arahku
tapi aku tak cukup berani untuk memasukinya
karena matamu terlalu dalam
dan aku takut tenggelam..
hai penyair!
di matamu yang setenang danau
aku pernah melihat gelombang kecil
yang disebabkan kecipak ikan-ikan yang mengintip ke udara
tapi aku tak cukup berani untuk membendungnya
karena matamu terlalu luas
dan aku takut kehabisan napas.
Oktober, 2013
di matamu yang setenang danau
aku seperti melihat teratai yang melambai ke arahku
tapi aku tak cukup berani untuk memasukinya
karena matamu terlalu dalam
dan aku takut tenggelam..
hai penyair!
di matamu yang setenang danau
aku pernah melihat gelombang kecil
yang disebabkan kecipak ikan-ikan yang mengintip ke udara
tapi aku tak cukup berani untuk membendungnya
karena matamu terlalu luas
dan aku takut kehabisan napas.
Oktober, 2013
Categories
puis romantis
,
puisi
,
sajak
Sabtu, 07 September 2013
ZI
Zi, bukan malam yang membuat matamu menjadi sembab
bukan pula hujan yang meninggalkan jejak di ujung mata
ketika musim menanggalkan kemarau diantara kelopak mawar
saat itulah kau akan mengerti tentang segala hal yang gugur
akan mengurai menjadi sulur-sulur yang tak terukur
bahwa segala hal yang padam akan berhamburan dari hatimu yang lebam
Zi, tanpa air mata
matamu sudah cukup terlampau sunyi
untuk ditanggalkan nisan tempat ziarah para hati.
September 2013
bukan pula hujan yang meninggalkan jejak di ujung mata
ketika musim menanggalkan kemarau diantara kelopak mawar
saat itulah kau akan mengerti tentang segala hal yang gugur
akan mengurai menjadi sulur-sulur yang tak terukur
bahwa segala hal yang padam akan berhamburan dari hatimu yang lebam
Zi, tanpa air mata
matamu sudah cukup terlampau sunyi
untuk ditanggalkan nisan tempat ziarah para hati.
September 2013
Categories
bunga mawar
,
puis romantis
,
puis sepi
,
puisi
,
puisi hujan
,
puisi royhanatul fauziah
,
sajak
Jumat, 06 September 2013
SEPERTI ANGIN KEMARIN
seperti angin kemarin
masih ada tawa yang bersenyawa
dengan sekelumit kenang di bukit remang
seperti angin kemarin
ia takkan lupa pada siapa yang menyapa
dengan sekapak luka
September 2013
masih ada tawa yang bersenyawa
dengan sekelumit kenang di bukit remang
seperti angin kemarin
ia takkan lupa pada siapa yang menyapa
dengan sekapak luka
September 2013
Categories
puis romantis
,
puisi angin
,
puisi luka
,
puisi royhanatul fauziah
,
sajak
Selasa, 20 Agustus 2013
YANG MENJADI API
sepi bagaikan api
dan kau adalah bara
yang menambah gersang
kesepianku yang malang
Agustus 2013
dan kau adalah bara
yang menambah gersang
kesepianku yang malang
Agustus 2013
Categories
puis romantis
,
puis sepi
,
puisi
,
puisi royhanatul fauziah
,
sajak
Rabu, 14 Agustus 2013
KEBUN MAWAR DAN KEINDAHANNYA - SAMARANG, GARUT, JAWA BARAT
KEBUN MAWAR DAN KEINDAHANNYA
Samarang, Garut. Jawa Barat
Oleh : Royhanatul Fauziah
Hai.. Apa kabar..?? udah lama nih ga nge’blog..hehe
Jadi kangen nulis..
Hari
ini aku mau nulis lagi ah,, tapi bukan nulis
puisi seperti biasanya..hehe.. aku mau nulis sesuatu yang lain.. yaitu
tentang tempat wisata di daerah aku, yaitu Garut, Jawa Barat.
Teman, kemarin aku udah liburan ke suatu tempat
yang indaaaaaaaaaaah banget…
Apa?? Pantai???
Bukan, ini bukan pantai.. tapi sebuah taman atau kebun!!
Ya, kebun. Jangan heran. Ini bukan taman atau kebun biasa,
tapi luar biasa banget.. berani sumpah!!
Tamannya berwarna hijau, ada dua danau yang diatasnya
terdapat bunga teratai.. dan ada bunga mawar dimana-mana… ada mawar merah,
mawar putih, mawar jingga, mawar orange, bahkan mawar berwarna pink juga ada…
Ah,,, indah banget deh pokoknya!!! Kamu pasti sering liat kebun atau taman yang
dipenuhi bunga2 kaya gtu Cuma di film-film india kan?????hehe
Aku kasih tau yaaa… Nama tempatnya KEBUN MAWAR. Ya, kebun
mawar! Sesuai dengan namanya, tempatnya juga dipenuhi dengan mawar dimana-mana.
Cocok buat pacaran, upss.. :P , buat prewedd, atau buat merenung, atau buat
melepas lelah. Dijamin, matamu bakal dimanjain sama pemandangan hijau yang indah
disana.. suasana alam yang sejuk dengan pegunungan serta pemandangan
beragam warna bunga mawar… jiwamu akan tenang
kala memandang danau yang tenang disertai teratai yang mengalun, dan hatimu
akan bermekaran seiring dengan bermekarannya mawar-mawar disana.. Aiiih.. hehe
Ya, KEBUN MAWAR berada di Kecamatan Samarang, Kabupaten
Garut, Jawa Barat. Lokasinya sama dengan lokasi menuju Hotel Mulih ka Desa dan
Sampireun, tetapi lebih jauh lagi dari kedua tempat tersebut, terus melaju,
nanti kita akan sampai di KEBUN MAWAR yang lokasinya berada sebelum Objek
Wisata Kawah Kamojang. Gampang kok nemuin tempat ini karena lokasinya ada di
pinggir jalan. Dari jalan aja udah keliatan mawar-mawar, trus juga ada tulisan
gede yang bertuliskan KEBUN MAWAR.
Ini Tulisan KEBUN MAWAR yang aku maksud, tulisannya gede kan? ada di pinggir jalan lagi, jadi temen2 ga akan susah nyarinya,, udah gtu ada mawar di depannya.. |
Pas kita memasuki gerbang KEBUN MAWAR, kita akan langsung
menemukan area parkir yang cukup luas. Dan terus berjalan ke depan ada sebuah
loket buat kamu membeli tiket menuju kebun mawar… tiket masuknya Cuma Rp.
15.000 aja. Murah kan?? Di dalam ada tempat untuk makan dengan berbagai pilihan
variasi makanan. Kalo mau makan, cukup makan di tempat aja, jangan dibawa
kemana-mana!
Inget ya!! Jangan dibawa kemana-mana! Karena kalo mau maen ke kebun mawar ga boleh bawa makanan!!!!!!! Inget tuh!!! Alesannya, mungkin karena untuk menjaga kebersihan.. secara, manusia jaman sekarang ga bisa bersahabat sama alam..
ini aku lagi duduk di depan tempat beli tiket... baca tuh tulisan di dinding.. |
Inget ya!! Jangan dibawa kemana-mana! Karena kalo mau maen ke kebun mawar ga boleh bawa makanan!!!!!!! Inget tuh!!! Alesannya, mungkin karena untuk menjaga kebersihan.. secara, manusia jaman sekarang ga bisa bersahabat sama alam..
Oiya, tarif diatas Cuma buat maen2 aja, atau liat-liat bunga
mawar, atu buat duduk di kursi taman.. TAPI, buat kalo buat nginep, beda lagi..
nih, aku kasih tau..
Disana
ada 3 jenis cotage, yang pertama namanya Geranium,
Geranium ini terletak di dekat taman bunga, harga untuk pondok geranium
kalo weekdays yaitu Rp.650.000 kalo weekend Rp. 1.040.000,
pondok yang kedua namanya Damasena, kalau Damasena terletak di dekat hamparan pembibitan bunga. harga untuk pondok damasena yaitu weekday Rp. 700.000, kalo weekend Rp. 1.120.000.
pondok yang kedua namanya Damasena, kalau Damasena terletak di dekat hamparan pembibitan bunga. harga untuk pondok damasena yaitu weekday Rp. 700.000, kalo weekend Rp. 1.120.000.
Yang
ketiga ini nih yang paling mahal, namanya Magnolia,
wajar mahal karena Magnolia ini terletak persis di tengah kebun
mawar..suasana sejuk dan pemandangannya ga akan tergantikan. harga untuk
pondok magnolia weekdays Rp. 1.850.000, kalo weekend Rp. 2.960.000.
Lumayan kan harganya….??? Lumayan mahal maksudnya... hehe
Tapi harga segitu imbanglah, buat keindahan dan kenyamanan yang akan kita dapet disana…
Tapi harga segitu imbanglah, buat keindahan dan kenyamanan yang akan kita dapet disana…
Nah, setelah kita bayar ke loket, kita langsung aja menuju
pintu Kebun Mawar, pintunya berwarna hijau, lucu banget.. bukalah pintu
berwarna hijau itu, dan… TADAAAAAAAA…..
Lihatlah, bunga mawar dimana-mana…. Berwarna warni… dan rumput hijau menghampar luas…
Lihatlah, bunga mawar dimana-mana…. Berwarna warni… dan rumput hijau menghampar luas…
nah,, lihat pintu warna hijau di belakang aku.. itu pintu masuk.. |
tangga dari pintu masuk.. enakeun bangeutttt |
ini jalan setapak kecil, tapi ga aku ceritain.. kalo mau kesitu dari pintu hijau tadi belok kiri aja.. |
Lokasi tanaman yang ada di KEBUN MAWAR dirancang dalam bentuk pulau-pulau sehingga menghasilkan ruang-ruang diantara pulau-pulau tersebut dalam skala manusia. pulau-pulau tersebut akan membentuk zona-zona jenis tanaman tertentu, antara lain zona mawar, zona azalea, zona begonia, zona cana zona tanaman air dan zona tanaman-tanaman lainnya. Zona tanaman mawar Damacena yang baunya sangat wangi menempati lahan yang terbesar dibanding zona bunga-bunga lainnya sehingga terjadilah hamparan bunga mawar.
Baru di pintu depan masuk aja udah pengen foto-foto, abis ga
kuat sih lihat keindahannya!!!
Teruslah berjalan, tengok sebelah krimu! kamu akan melihat
air mancur yang sangat indah….
haii... aku lagi berdiri menuju air mancur.. |
air mancurnya manis ih.. |
brrrr... airnya dingin... |
jalan lintasan pertama.. panjang yah?? semakin kesana, semakin menuju bukit, dan sampailah di tepian yang mengarah ke pemandangan GARUT KOTA |
ini masih jalan lintas menuju bukit |
Ada lagi nih Jalur lintasan ke dua,dari pintu gerbang kamu
tinggal belok kanan aja…. Ini nih tempat yang indaaaah banget dan cocok buat
yang mau prewedd.. atau foto-foto. Tempat di india kalah deh!
Kamu bakal nemuin sebuah.... apa yah namanya..?? aku sulit
mengungkapkannya… yaah, semacam trowongan gtu, tapi bukan terowongan juga
namanya… pokonya pas kita memasukinya, bunga mawar yang berwarna pink itu
bakalan ada di sisi kanan-kirimu, dari bawah hingga atas juga ada daun teratai
hijau yang membentuk huruf U terbalik.. sehingga kita merasa teduh dibawahnya…
indah deh pokoknya, susah diungkapkan dengan kata-kata. Hehe.. Aku juga sempat
foto2 disana, sambil berselonjoran di rumput hijaunya..
aku lagi berdiri di depan bunga.. menuju ke terowongan U terbalik . |
ini dia terowongan yang berbentuk huruf U terbalik... sebenarnya ini bukan terowongan, cuman aku bingung aja harus namain tempat ini apa.. yaudah aku kasih nama terowongan U terbalik.. :D |
indah ya???!! pengen bawa pulang!! |
aiiih... indahnya!! |
ini jugaa.. |
ini, terowongan U kebalik |
lagi2 di foto di U kebalik.. heu |
tuh lihat,,,, ada bunga mawar berwarna pink kan???? |
Di samping kanan-kiri terowongan berbentuk U terbalik itu
ada bunga mawar berjajaran, itulah mawar yang berwarna-warni… ada merah,
orange, ungu, dll.. rasanya aku pngen metik mawar yang berwarna merah
itu..tapi gak boleh
.. tapi aku puas karena pernah difoto di semua warna bunga mawar itu.. heu..
ini iseng aja.. :P |
ini mawar merah yg pngen banget aku petik :( |
bunga mawar warna orange... di deket danau |
mawaaaaaaaaaaaarr |
kalo ini ada di pinggir danau.. ini mawar warna orange sbenernya.. tp krn kameranya jelek jd ga keliatan! |
iiihh.. mawar merahnya cantik!! |
hmmmm.. wangi.... heu |
ssst... metik ah.. hehe :P |
Kalo lurus terus, kamu bakal nemuin hamparan rumput yang
hijau lagi…. Ada bunga mawar putih, pink, dll di tengah-tengahnya.. ini juga
susah diungkapin nih…hehe
Nah, dari sana….
Belok kiri sedikit, kamu bakal melihat
kursi taman yang menghadap ke danau kecil yang tenang yang diatasnya terdapat
teratai.. sejuk banget.. tempat itu cocok buat merenung, atau menulis
puisi..hehe..
ini mawar putih yang ada di tengah2 kebun.. |
ini juga di tengah kebun letaknya |
mawar putih :) |
mawarnya warna pink!! heuu |
ini di tengah2 kebun.. |
ini danau yang pertama aku ceritain.... tenang kan danaunya?? cocok buat merenung atau menulis puisi.. |
ini juga kursi taman yang menghadap ke danau pertama.. |
inilah danau!!!! ada teratai.... enak buat merenung, istilah sundanya mah NIIS.. hehe |
mawar kuning..... heuu |
Mau diterusin???
Ok, deh!!
Setelah dari sana, mungkin kamu bakal capek, dan pengen
berteduh.. berteduhlah di sebuah tempat berteduh kecil, disana ada kursi buat
duduk2.. kamu tinggal jalan sedikit.. di depannya ada pohon cemara yang
berwarna hijau lumut.. lucu, indah deh..
Masih penasaran dengan tempat lain di sekitarnya??? Kalo
penasaran, berjalanlah lagi ke sebelah kiri… disana ada bunga mawar yang
berwarna jingga… indaaah banget.
ini mawar jingga.. |
Kalo mau terus jalan, kamu ga akan nemuin apa-apa lagi,
selain rumput hijau yang masih terlihat tanah kecoklatan disana sini.. baik lagi aja..
Apa?? Mau terus jalan lagi???
Yaudah, kalo maunya gtu, jalan aja, dan kamu bakal langsung
bertemu dengan bukit yang pertama aku certain tadi. Yaitu bukit yang
berpemandangan ke arah garut kota.
Ok deh, aku certain lagi keindahan KEBUN MAWAR yang lainnya.
Kita balik lagi ke pintu utama. Kalo tadi kan kita belok kanan, yang menuju
terowongan berbentuk U terblik itu… Nah, sekarang kamu jangan belok, tapi lurus
aja… disana ada tempat berteduh lagi, tapi ga berbentuk U terbalik, melainkan
agak persegi, ada daun-daun juga yang berteratai diatasnya.. ada kursi taman
yang panjang yang saling berhadapan tapi berjauhan..
ini nih, tempat berteduh yang berbentuk persegi, yang ada daun berteratai.. yang ada dua kursi panjang saling berhadapan, tapi berjauhan.. (kursi panjang satu lagi ada di depan aku, ga kefoto) |
Dari sana kita belok kiri ya…. Maka kamu akan menemukan
danau yang kedua!!! Danau ini ga kalah indahnya dari danau yang pertama.. ada
teratai juga disana.. dan tumbuhan hijau tumbuh di sekelilingnya… aku juga
sempat berfoto disana, diatas bamboo, mirip perahu2an,
dan teruslah berjalan
melewati jalan setapaknya… kalau capek, duduklah di kursi taman, dengan satu
meja dan kua kursi yang saling berhadapan.. kursi itu berwarna putih bersih.
danau kedua... lihat teratainya!!! cantik ya!!! aku lagi duduk di atas bambu.. |
ini dia kursi bercat putih bersih, menghadap danau ke dua.. |
sama ini juga di kursi bercat putih bersih |
Ah, capek juga… laper??? Makanlah!! Disana ada tempat makan
yang romantic, lesehan juga ada!!
Yaah, kok malah aku yang laper sih?? Hehe… kalo gtu udah
dulu yaaa tulisan aku hari ininya…
Semoga tulisan aku ngebuat kamu kamu semua yang baca
tertarik untuk mengunjungi KEBUN MAWAR yang keindahannya ga ada tandingannya!!
Eh, inget ya.. semua keindahan yang aku tulis diatas Cuma
sekedar kata-kata yang tidak mewakili apapun. Keindahan sebenarnya akan kamu
rasakan kalau kamu melihat langsung ke lokasi KEBUN MAWAR nya!
Yaudah deh, berhubung semua keindahan KEBUN MAWAR udah aku
deskripsiin maka tulisanku kali ini
dicukupkan sekian!
Dadaaaaaaaaaaaaaaaah…!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Foto dan Gambar untuk KEBUN MAWAR. Samarang, Garut. Jawa
Barat
kalo pengen tau lebih lengkap,kunjungi web aslinya disini: http://kebunmawar-situhapa.com/home%202.html :
artikel terkait:
http://www.hoteldigarut.net/2013/03/kebun-mawar-situ-hapa-samarang.html
Categories
bunga mawar
,
kebun mawar
,
kebun mawar garut
,
mawar
,
wisata garut
,
wisata samarang
ANGIN DI KEBUN MAWAR
angin yang berhembus
menambah semarak lambai mawar-mawar di taman
dan biarlah duri itu tetap pada tangkainya, sayang
karena aku kelopak mawar
yg kan selalu berguguran dihatimu
maukah kau menyambutnya dengan cinta?
mawar-mawar bermekaran di kemarau hatiku dan hujan hatimu
semoga
agustus, 2013
menambah semarak lambai mawar-mawar di taman
dan biarlah duri itu tetap pada tangkainya, sayang
karena aku kelopak mawar
yg kan selalu berguguran dihatimu
maukah kau menyambutnya dengan cinta?
mawar-mawar bermekaran di kemarau hatiku dan hujan hatimu
semoga
agustus, 2013
Categories
bunga mawar
,
kebun mawar
,
puisi angin
,
puisi royhanatul fauziah
,
sajak
Rabu, 31 Juli 2013
YANG INGIN MENULIS PUISI
aku rindu menulis puisi
tapi aku kehilangan kamu
disini,
di kertas-kertas ini pula
aku seperti kehilangan kata
dan sajak-sajak menjadi beku
apa yang harus kutulis malam ini
jika aku kehilanganmu
selain sajak-sajak sepi
yang ditulis perempuan sepi
Juli 2013
tapi aku kehilangan kamu
disini,
di kertas-kertas ini pula
aku seperti kehilangan kata
dan sajak-sajak menjadi beku
apa yang harus kutulis malam ini
jika aku kehilanganmu
selain sajak-sajak sepi
yang ditulis perempuan sepi
Juli 2013
Categories
puis sepi
,
puisi rindu
,
puisi royhanatul fauziah
,
sajak
Rabu, 10 Juli 2013
GELOMBANG
Mungkin aku bisa hanyut
Ke dalam ombak yang selalu bergerak di samudra
Di samudra yang selalu bergelora, katamu
Ah, samudra itu
Aku selalu bermimpi menjadi angin disana
Menjadi angin yang berhembus bersama deburan ombak di pantai hatimu
Tapi aku hanya si pasir sepi
Yang menunggu ombak datang menyapa
Sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan
Jejak di pasir putih hatiku, gelombang
Juli 2013
Ke dalam ombak yang selalu bergerak di samudra
Di samudra yang selalu bergelora, katamu
Ah, samudra itu
Aku selalu bermimpi menjadi angin disana
Menjadi angin yang berhembus bersama deburan ombak di pantai hatimu
Tapi aku hanya si pasir sepi
Yang menunggu ombak datang menyapa
Sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan
Jejak di pasir putih hatiku, gelombang
Juli 2013
Categories
puis romantis
,
puis sepi
,
puisi
,
puisi royhanatul fauziah
,
sajak
BULAN SABIT
apa yang harus kutangisi ketika malam jatuh
di mimpiku yang sepi
sesepi matamu senja tadi, karena
bulan separuh kemarin tak lagi tinggal matamu
kemana?
katanya kau bulan sabit, yang meninggalkan separuh bulannya lagi dihatiku?
dalam lamunku malam ini, kau terlihat kalut seperti mencari separuh hidupmu
apakah kau ingin menggenapkan hidupmu yang ganjil, seperti bulan sabit
yang mencari separuh hidupnya
kau tahu, bulan sabit itu ingin menjadi bulan yang utuh
seperti cinta kita,
tak cukupkah separuh bulan dihatiku menggenapkan hidupmu yang ganjil, bulan sabit?
Juli 2013
di mimpiku yang sepi
sesepi matamu senja tadi, karena
bulan separuh kemarin tak lagi tinggal matamu
kemana?
katanya kau bulan sabit, yang meninggalkan separuh bulannya lagi dihatiku?
dalam lamunku malam ini, kau terlihat kalut seperti mencari separuh hidupmu
apakah kau ingin menggenapkan hidupmu yang ganjil, seperti bulan sabit
yang mencari separuh hidupnya
kau tahu, bulan sabit itu ingin menjadi bulan yang utuh
seperti cinta kita,
tak cukupkah separuh bulan dihatiku menggenapkan hidupmu yang ganjil, bulan sabit?
Juli 2013
Categories
puis romantis
,
puisi bulan
,
puisi royhanatul fauziah
,
sajak
Sabtu, 06 Juli 2013
BULAN SEPARUH
lihat langit, sayang
malam ini bulan hanya separuh
separuhnya lagi tertinggal di mata kamu
boleh aku menikmatinya, bulan sabit?
Juli 2013
malam ini bulan hanya separuh
separuhnya lagi tertinggal di mata kamu
boleh aku menikmatinya, bulan sabit?
Juli 2013
Categories
puis romantis
,
puisi
,
puisi bulan
,
puisi royhanatul fauziah
,
sajak
Senin, 01 Juli 2013
MERAGU
aku tak mampu menyeka ragu yang tertahan
di hati yang membatu
tatapanmu redup
aku membaca nadi yang hampir pupus
rambutmu yang kusut, siapa yang tersesat disana?
kata-kata yang kelu?
di bibirmu yang kering oleh suara-suara sendu
aku ingin membasahinya dengan rindu
tiba-tiba aku terpaku
melihat wajahmu yang menjadi lagu
lagu yang tak ditunggu
aku tak jadi rindu
tapi di pundakmu yang kalbu
aku selalu ingin bersandar disitu
itu caraku mencintaimu
atau sekedar ingin menyembunyikan ragu, katamu
Juli 2013
di hati yang membatu
tatapanmu redup
aku membaca nadi yang hampir pupus
rambutmu yang kusut, siapa yang tersesat disana?
kata-kata yang kelu?
di bibirmu yang kering oleh suara-suara sendu
aku ingin membasahinya dengan rindu
tiba-tiba aku terpaku
melihat wajahmu yang menjadi lagu
lagu yang tak ditunggu
aku tak jadi rindu
tapi di pundakmu yang kalbu
aku selalu ingin bersandar disitu
itu caraku mencintaimu
atau sekedar ingin menyembunyikan ragu, katamu
Juli 2013
Categories
puis romantis
,
puisi rindu
,
puisi royhanatul fauziah
,
sajak
Senin, 24 Juni 2013
YANG INGIN KUSAMPAIKAN ADALAH
Dalam rindu ini angin masih menuliskan
Kesepian. Tentang laut yang kehilangan ombak
Juga lenguhan perahu-perahu yang mulai karam itu
Dan setiap kuingat kembali kenangan
Atau kudengar lagi suaramu yang berat tertahan kelesuan malam
Rindu ini semakin terasa menyayat
Aku merindukanmu malam ini
Sepanjang tubuhku terjaga bahkan dalam tidur yang tak terpejam
Tapi aku mengerti, kau bukan lagi dermaga yang siap
Menerima dan memeluk jika perahu rinduku ingin berlabuh
Kau adalah nafasku yang tertinggal di tumpukan jerami
Rindu ini semakin terasa menyayat
Kau tahu tak ada yang lebih mencekik dalam kesendirian malam ini
Selain rinduku yang tak tau bagaimana ia harus bertumpah
Juni 2013
Kesepian. Tentang laut yang kehilangan ombak
Juga lenguhan perahu-perahu yang mulai karam itu
Dan setiap kuingat kembali kenangan
Atau kudengar lagi suaramu yang berat tertahan kelesuan malam
Rindu ini semakin terasa menyayat
Aku merindukanmu malam ini
Sepanjang tubuhku terjaga bahkan dalam tidur yang tak terpejam
Tapi aku mengerti, kau bukan lagi dermaga yang siap
Menerima dan memeluk jika perahu rinduku ingin berlabuh
Kau adalah nafasku yang tertinggal di tumpukan jerami
Rindu ini semakin terasa menyayat
Kau tahu tak ada yang lebih mencekik dalam kesendirian malam ini
Selain rinduku yang tak tau bagaimana ia harus bertumpah
Juni 2013
Categories
puis romantis
,
puisi
,
puisi rindu
,
puisi royhanatul fauziah
,
sajak
Jumat, 21 Juni 2013
YANG TIADA
kemarin bulan tak lagi terang, tertutup awan hitam
yang tak sengaja dibawa angin malam, mungkin
malam ini lebih parah
bulan tak kelihatan lagi, padahal sudah tanggal empat belas
disisakannya redup yang lebur bersama sepi yang biasa
lebih baik kunikmati langit malam ini serta
keluhan angin dingin yang membaur bersama rindu
ini bukan kali pertamanya aku dirundung pilu
tapi mengapa ada yang mengalir dari kelopak mata
hy, ini bukan luka. Ini hanya sepi yang biasa
dan menepilah malam, karena bulan tak kelihatan lagi
takkan pernah
Juni 2013
yang tak sengaja dibawa angin malam, mungkin
malam ini lebih parah
bulan tak kelihatan lagi, padahal sudah tanggal empat belas
disisakannya redup yang lebur bersama sepi yang biasa
lebih baik kunikmati langit malam ini serta
keluhan angin dingin yang membaur bersama rindu
ini bukan kali pertamanya aku dirundung pilu
tapi mengapa ada yang mengalir dari kelopak mata
hy, ini bukan luka. Ini hanya sepi yang biasa
dan menepilah malam, karena bulan tak kelihatan lagi
takkan pernah
Juni 2013
Categories
puis romantis
,
puisi
,
puisi bulan
,
puisi royhanatul fauziah
,
sajak
Langganan:
Postingan
(
Atom
)