senjaku tiba-tiba sendu, sayang
seperti menata sendiri setumpuk kenangan yang tertinggal di rimbun mawar
dan kau, masihkah kau menjadi pemeluk angin?
yang selalu gemetar karena tak mau mendengar dercit pohon bambu
rindu, barangkali itu yang kini membegal di ulu hati
di ulu hati
Oktober 2013
Arsip Blog
Pengikut
Entri Populer
-
KEBUN MAWAR DAN KEINDAHANNYA Samarang, Garut. Jawa Barat Oleh : Royhanatul Fauziah Hai.. Apa kabar..?? udah lama nih ga nge’blo...
-
sepi bagaikan api dan kau adalah bara yang menambah gersang kesepianku yang malang Agustus 2013
-
angin yang berhembus menambah semarak lambai mawar-mawar di taman dan biarlah duri itu tetap pada tangkainya, sayang karena aku kelopak m...
-
PERPISAHAN Oleh : Royhanatul Fauziah Setiap kali aku melewati dermaga itu, aku selalu teringat pada wajahmu yang selalu berpeluh,...
-
KARMA Oleh : Royhanatul Fauziah Jujur saja, malam ini aku seperti ditikam kenangan. Entah kenapa tiba-tiba saja aku teringat waja...
-
PERCAKAPAN MALAM Kita saling menunggu, diantara dinginnya malam Di jarak yang hanya dipisahkan deretan rumah dan gedung-gedung kota ...
-
JEJAK LUKA Oleh : Royhanatul Fauziah Di suatu sore yang kemuning, cahaya matahari senja merambat masuk lewat kaca jendela yang se...
Writer
Label
Jumlah Penayangan Blog CATATAN ANGIN
Rabu, 16 Oktober 2013
SENJAKU, SENJA YANG SENDU
Categories
bunga mawar
,
puis romantis
,
puisi
,
puisi rindu
,
puisi senja
,
sajak
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar