Lelaki itu harus bertanggung jawab dan bisa dipercaya untuk menggantikan sosok ayah dari perempuan yang dinikahinya.
Setiap ayah akan berpikir seandainya mereka sudah tiada, ada lelaki bertanggung jawab yang akan menggantikannya dan menjaga anak perempuannya kelak.
Kadang aku berpikir, aku ingin meninggal lebih dulu dari orang tuaku, sebab di dunia ini aku tidak ingin sendiri, atau setidaknya tidak ada yang perlu mereka khawatirkan lagi tentang aku.
Arsip Blog
Pengikut
Entri Populer
-
KEBUN MAWAR DAN KEINDAHANNYA Samarang, Garut. Jawa Barat Oleh : Royhanatul Fauziah Hai.. Apa kabar..?? udah lama nih ga nge’blo...
-
sepi bagaikan api dan kau adalah bara yang menambah gersang kesepianku yang malang Agustus 2013
-
angin yang berhembus menambah semarak lambai mawar-mawar di taman dan biarlah duri itu tetap pada tangkainya, sayang karena aku kelopak m...
-
PERPISAHAN Oleh : Royhanatul Fauziah Setiap kali aku melewati dermaga itu, aku selalu teringat pada wajahmu yang selalu berpeluh,...
-
KARMA Oleh : Royhanatul Fauziah Jujur saja, malam ini aku seperti ditikam kenangan. Entah kenapa tiba-tiba saja aku teringat waja...
-
PERCAKAPAN MALAM Kita saling menunggu, diantara dinginnya malam Di jarak yang hanya dipisahkan deretan rumah dan gedung-gedung kota ...
-
JEJAK LUKA Oleh : Royhanatul Fauziah Di suatu sore yang kemuning, cahaya matahari senja merambat masuk lewat kaca jendela yang se...
Writer

Label
Jumlah Penayangan Blog CATATAN ANGIN
35957
Sabtu, 18 Maret 2017
Sosok Pengganti
Rabu, 08 Maret 2017
Sekedar Bercerita
Suatu hari ketika aku tersadar Tuhan telah memberiku kehidupan baru, aku bertanya pada diriku sendiri, apakah aku siap?
Nyatanya, aku sering bersedih, aku sering mengkhawatirkan hari esok, aku sering menangis tanpa sebab. Aku sering mencaci kehidupan.
Kupikir, Tuhan mengubah hidupku terlalu cepat, hingga aku selalu menyalahkan keadaan. Namun hidup terus berjalan. Aku tidak ingin lagi memikirkan perhatian, cinta, atau kasih sayang dari mereka diluar diriku.
Sebab tak ada manusia yang benar-benar peduli selain pada dirinya sendiri.
Aku mulai mengerti, hidup bukan sekedar siap atau tidak siap. Hidup adalah tentang menjalani dan belajar menerima.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)