Oleh : Royhanatul F
ksatria, aku rindu bersandar di bahumu
di bahumu..
di bahumu yang katanya seperti tungku
seperti tungku..
seperti tungku yang menghangatkan tubuhku..
tubuhku...
oh..tubuhku...
tubuhku beku...
seperti orang eskimo yang tak pernah menemukan kehangatan
meski setiap waktu bermantel tebal..
aku butuh kamu, bersandar di bahumu..
bersandar di bahumu..
di bahumu
yang seperti tungku.
Arsip Blog
Pengikut
Entri Populer
-
KEBUN MAWAR DAN KEINDAHANNYA Samarang, Garut. Jawa Barat Oleh : Royhanatul Fauziah Hai.. Apa kabar..?? udah lama nih ga nge’blo...
-
sepi bagaikan api dan kau adalah bara yang menambah gersang kesepianku yang malang Agustus 2013
-
angin yang berhembus menambah semarak lambai mawar-mawar di taman dan biarlah duri itu tetap pada tangkainya, sayang karena aku kelopak m...
-
PERPISAHAN Oleh : Royhanatul Fauziah Setiap kali aku melewati dermaga itu, aku selalu teringat pada wajahmu yang selalu berpeluh,...
-
KARMA Oleh : Royhanatul Fauziah Jujur saja, malam ini aku seperti ditikam kenangan. Entah kenapa tiba-tiba saja aku teringat waja...
-
PERCAKAPAN MALAM Kita saling menunggu, diantara dinginnya malam Di jarak yang hanya dipisahkan deretan rumah dan gedung-gedung kota ...
-
JEJAK LUKA Oleh : Royhanatul Fauziah Di suatu sore yang kemuning, cahaya matahari senja merambat masuk lewat kaca jendela yang se...
Writer
Label
Jumlah Penayangan Blog CATATAN ANGIN
Kamis, 11 April 2013
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
3 komentar :
saya suka dengan tulisan ini, saya juga suka menulis
sabar menunggu sambil melakukan sesuatu sampai pada batas waktu.
iya.. maksih ya, nova arif.. :)
suka nulis apa kalu boleh tau?
Posting Komentar