hujan ini mengingatkanku padamu, lelaki yang mencaci hujan dengan keterdiamannya
kamu tidak bisu
kamu hanya tidak tahu, bagaimana cara berbicara pada hujan
sebab hujan tak pernah mau mengerti lukamu
ada kalanya petir datang
lalu kamu takut
pada suara-suara yg datang menggelegar
kamu tidak tahu, bahwa kelak
ada yg kan lebih kau takuti dari sekedar suara petir
ialah ketakutan pd setiap cinta yg datang, pabila kau telah dikecewakan
maka tutuplah matamu, tutuplah telingamu dari suara-suara
sembunyilah disini, Rafi.
barangkali aku tidak lupa bagaimana cara mencintai
Rafi, seorang murid, anak berkebutuhan khusus
Arsip Blog
Pengikut
Entri Populer
-
KEBUN MAWAR DAN KEINDAHANNYA Samarang, Garut. Jawa Barat Oleh : Royhanatul Fauziah Hai.. Apa kabar..?? udah lama nih ga nge’blo...
-
sepi bagaikan api dan kau adalah bara yang menambah gersang kesepianku yang malang Agustus 2013
-
angin yang berhembus menambah semarak lambai mawar-mawar di taman dan biarlah duri itu tetap pada tangkainya, sayang karena aku kelopak m...
-
PERPISAHAN Oleh : Royhanatul Fauziah Setiap kali aku melewati dermaga itu, aku selalu teringat pada wajahmu yang selalu berpeluh,...
-
KARMA Oleh : Royhanatul Fauziah Jujur saja, malam ini aku seperti ditikam kenangan. Entah kenapa tiba-tiba saja aku teringat waja...
-
PERCAKAPAN MALAM Kita saling menunggu, diantara dinginnya malam Di jarak yang hanya dipisahkan deretan rumah dan gedung-gedung kota ...
-
JEJAK LUKA Oleh : Royhanatul Fauziah Di suatu sore yang kemuning, cahaya matahari senja merambat masuk lewat kaca jendela yang se...
Writer
Label
Jumlah Penayangan Blog CATATAN ANGIN
Jumat, 09 Mei 2014
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar