Senin, 14 Maret 2022

Tentang Nanti

Diposting oleh Catatan Angin di 12.20
Dulu aku selalu ingin mati, karena merasa tidak dicintai. Karena merasa sendirian dan tidak ada tempat untuk berbagi. Aku merasa tidak pernah bahagia meski hidup dengan seseorang. Seseorang yang kurasa tidak pernah terasa kehadirannya.

Sampai-sampai, seseorang pernah mengatakan ini padaku, "Dari semua sajak yang kau tulis, sepertinya kamu tidak pernah bahagia."

Aku menolak mentah-mentah pernyataan itu, sebab aku ingin terlihat bahagia. Lalu kujawab, "Aku pernah bahagia, namun saat bahagia tidak ada satupun kata yang terlintas di benakku, itu sebabnya aku hanya menulis kesedihan."

Padahal, hidupku sudah abu-abu, sepertinya aku sudah melupakan bagaimana warna bahagia itu?

Terakhir kali aku bahagia adalah ketika menghadirkan seseorang ke dunia. Seseorang yang menjadi alasanku untuk tidak lagi berpikir tentang bunuh diri. 

Sekarang, aku selalu ingin hidup, melihat bagaimana nanti ia tumbuh kemudian mencintai seorang perempuan yang ia pilih untuk hidup bersamanya. 

Barangkali, saat itu akan menjadi perpisahan keduaku setelah perpisahan pertama setelah bertahun-tahun bertahan mencintai ayahnya kemudian melepaskannya.

Aku senang ketika seseorang yang lain datang mengisi hari-hariku, mengisi hidup anakku.

Namun sepertinya aku lebih senang hidup sendiri..
Aku selalu berpikir bagaimana jika kelak ia juga akan melukaiku? Atau aku yang tidak siap berbagi hingga aku melukainya dan akhirnya yang meninggalkanku?

Aku takut dengan semua kemungkinan itu. Jadi, aku lebih memilih sendiri..

Tidak, aku tidak menyukai kesepian. Tapi aku takut terluka, oleh sebab itu aku menghindari segala bentuk kebersamaan yang akan membuat perasaanku terikat pada seseorang. 

Aku hanya akan menyiapkan diri untuk perpisahan dengan anakku kelak jika ia menikah.

Mungkin aku akan hidup sendirian setelahnya.

0 komentar :

Posting Komentar

 

CATATAN ANGIN Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review