SEPUCUK CERITA TENTANG KEPULANGAN
Oleh : Royhanatul Fauziah
Hatiku adalah rumah, tempat dimana kau akan selalu pulang.
Meskipun kau pernah meninggalkan rumahku untuk pergi ke rumah yang lain, yang katanya tak lebih indah dari rumahku.
Apakah kau tidak bahagia disana? Apakah kau kesepian?
Aku mengerti kesepianmu. Kesepian yang kau rasakan
saat berada di rumah itu. Kamu berdua, tetapi kamu merasa sepi
dengannya. Mungkin kau menyesal.
Kudengar kau selalu mengingatku disana, benarkah? Akupun selalu mengingatmu disini. Di rumah ini. Meskipun sakit dan sendirian.
Tetapi aku selalu ingat, cinta tidak akan pernah membuat kita merasa sendirian dan ditinggalkan.
Mungkin selain cinta, kenangan adalah satu-satunya hal yang tidak pernah membuat kita bisa saling melupakan, atau meninggalkan.
Seandainya aku bisa membaca hatimu, mungkin aku tak
perlu menangis saat kau mencoba untuk mencintai wanita lain. Nyatanya,
hari ini kau kembali untuk mencintaiku lagi.
Seandainya aku bisa meramal masa depan, aku tak perlu
takut dan bersedih karena kepergianmu waktu itu. Nyatanya, hari ini kau
ada disini, di sampingku.
Ah, cinta. Siapa yang mampu menolak kehadirannya, bahkan ketika hati telah dilukai?
Barangkali, karena kita telah sepakat, untuk tidak
pernah merasa kehilangan sebab cinta akan selalu membawa kita pulang dan
kembali ke rumah kita yang tak pernah mengenal kata perpisahan.
Seorang penyair pernah berkata, siapa yang pergi terlalu jauh, maka ia akan kesulitan untuk kembali. *EM
Sayang, apakah kau pergi terlalu jauh, hingga aku merasa kesulitan untuk menerimamu kembali?
Lihat hatiku, berdebu dan kesepian. Terluka dan sendiri.
Maafkan aku, jika aku masih mengingat luka.
Tetapi yakinlah, rumahku masih seperti dulu. Rumah
yang dihiasi bunga-bunga, rumah yang dipenuhi sajak, rumah yang dialiri
do’a, juga kenangan. Kita hanya perlu menyeka debu, lalu menutup luka
itu bersama-sama.
Cinta yang membuatmu pergi, cinta pulalah yang membuatmu kembali.
Arsip Blog
Pengikut
Entri Populer
-
KEBUN MAWAR DAN KEINDAHANNYA Samarang, Garut. Jawa Barat Oleh : Royhanatul Fauziah Hai.. Apa kabar..?? udah lama nih ga nge’blo...
-
sepi bagaikan api dan kau adalah bara yang menambah gersang kesepianku yang malang Agustus 2013
-
angin yang berhembus menambah semarak lambai mawar-mawar di taman dan biarlah duri itu tetap pada tangkainya, sayang karena aku kelopak m...
-
PERPISAHAN Oleh : Royhanatul Fauziah Setiap kali aku melewati dermaga itu, aku selalu teringat pada wajahmu yang selalu berpeluh,...
-
KARMA Oleh : Royhanatul Fauziah Jujur saja, malam ini aku seperti ditikam kenangan. Entah kenapa tiba-tiba saja aku teringat waja...
-
PERCAKAPAN MALAM Kita saling menunggu, diantara dinginnya malam Di jarak yang hanya dipisahkan deretan rumah dan gedung-gedung kota ...
-
JEJAK LUKA Oleh : Royhanatul Fauziah Di suatu sore yang kemuning, cahaya matahari senja merambat masuk lewat kaca jendela yang se...
Writer
Label
Jumlah Penayangan Blog CATATAN ANGIN
Minggu, 29 Juni 2014
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
2 komentar :
Mantaaappp lah....tularkeun lah k pun adi... ;)
hehe, msh belajar ieu ge ca. adikmu sok nulis oge geningan?
Posting Komentar